FOR STRAIGHTEDGER

A little Information and Interview with Someone

Sudah beberapa tahun ini saya mendengar kata-kata straight edge dimana-mana atau melihat lambang “xxx” di berbagai website yang saya kunjungi serta berbagai buku-buku tentang straightedge yang tak mungkin saya beli karena kondisi keuangan untuk membayar biaya import buku tersebut masuk ke Indonesia. Tetapi di pikiran saya masih terbesit dengan pertanyaan-pertanyaan tentang straight edge tersebut, walaupun saya juga seseorang yang tidak mengonsumsi rokok, minum-minuman dan pemakai ( yah, maklum kodrat saya kan wanita). Kemudian saya membaca sebuah zine dari Yogyakarta “Betterday #18”. Betterday adalah sebuah zine yang banyak membahas tentang straight edge dan vegan. Zine yang sangat bagus dan patut untuk dibaca bagi para straightedger. Finally, i decided to ask Mas Nanu “Betterday” about straight edge through via-email.

Check it out

salam hangat dari malang

From: Youth Ajhal
To: xcrueltyfreex@yahoo.com

--------------------------------------------------------------------------------

Selamat malam,siang dan pagi..hahaha

saya hanya sedikit bertanya dan maaf kalau itu agak sedikit tidak mengenakkan bagi kalian..

mmm...mungkin pengetahuan saya tentang sxe masih kurang dibanding kalian, saya cuma mau tanya apakah sebuah penjudgement sxe pada seorang yang menganut sxe itu penting?dan apakah harus dipublikasikan?mengapa?kemudian seperti yang saya ketahui sxe adalah suatu pegangan hidup untuk tidak merokok,tidak minum, dan tidak memakai narkoba atau semacamnya lah, sekarang apa bedanya dengan seseorang yang dari lahir memang tidak pernah merokok,tidak minum,dan tidak memakai narkoba, berarti mereka bisa dikatakan seorang sxe?kemudian apakah sxe mempunyai atittude,seperti apa attitudenya?
saya juga menentang keras masalah sell out,tetapi saya juga mempunyai pikiran, mungkin saja itu masa pencarian jati diri apalagi pada masa seperti sekarang yang banyak para remaja seperti kita mencoba berbagai pengalaman dalam proses pencarian jati diri, yah contohnya saja kita awalnya suka musik punk kemudian lama-kelamaan suka musik hardcore kemudian kembali ke punk. sedangkan sell out apakah ada kaitannya dengan pencarian jati diri dimana seseorang mencoba sesuatu kemudian memilih mana yang tepat untuk kehidupannya,mungkin saja ketika mereka sxe kemudian mereka kembali minum,rokok,atau ngedrugs, mereka menggolok2an sxe karena mungkin menurut mereka merokok lebih baik untuk kehidupan mereka,bagaimana menurut anda?
satu lagi ada beberapa band malang, atau mungkin sekarang ini, band yang mempropagandakan bahwa band yang dia bawakan sxe, bagaimana dengan mereka yang sxe kemudian bermain di acara sponsor rokok?atau mengundang band tidak sxe,saya tahu zaman ini bukan sxe militan seperti dahulu seperti ketika youth crew, yang saya bingungkan dia sxe,dan sering propaganda untuk tidak merokok tetapi kenapa dia malah bermain di sponsor rokok?bagaimana pendapat anda?



#reply

Salam hangat dari Jogja

From: Nanu VeganEdge
To: Youth Ajhal

--------------------------------------------------------------------------------

Selamat siang, pagi, atau malam juga.
Sblmnya, thanx emailnya. Nice to know someone who asks those stuffs, really! :)
Nanu, editor Betterday zine


Straightedge memang menentang rokok, drugs, dan alkohol. Itu jelas. Yg kamu tanyain kan sebenarnya masalah mengklaim diri. Ini sering menjadi pertanyaan beberapa tmn2, termasuk kamu.


Masalah pengklaiman diri sebenarnya merupakan komitmen diri yg berakibat lebih daripada sekadar level individual. Mengapa? Krn Straightedge adalah semacam worldwide movement bagi orang-orang yang bersedia mempromosikan paham ini melalui media apapun. Nggak harus lewat band, karena memperkenalkan SxE bisa lewat flyer, tulisan, zine, newsletter, poster, diskusi, ngobrol, bahkan lewat FB sekalipun! Hehe! Jadi ketika org mengklaim diri sbg Straightedger, wajar kalo ia mempertunjukkan bahwa ia adalah penganut Straightedge. Itu terserah dia mau menunjukkan dengan cara apa, mulai dari pake kaos SxE ketika datang ke acara, memberi tanda "X" di balik telapak tangan ketika datang ke gig, bikin zine Straightedge, nyumbang tulisan ttg Straightedge buat ditampilkan di zine temen, bikin band Straightedge, bikin stiker Straightedge, atau sekadar ngobrol2 seputar Strtaightedge.

Menunjukkan bahwa ia adalah Straightedger bukan hal yg "over acting". Karena ini konsekuensi logis ketika memutuskan menjadi SxE. Tapi yg terpenting adalah tidak membeda-bedakan teman yg SxE ataupun non-SxE. For your info, sebagian besar temenku adalah non-SxE. Dan mereka semua asik2 aja. Jadi ini juga terganutng pola komunikasi yg kita lakukan di dalam scene. Aku ga pernah milih2 untuk berteman. Dan teman2ku yg non-SxE juga ga pernah milih2 dalam berteman. :)

Untuk kasus org yg emang ga pernah konsumsi rokok/alkohol/narkoba, sebenarnya bukan masalah. Karena klaim diri adalah ketika kamu bersedia menjadi bagian dari sebuah worldwide movement ini. Btw, aku ga pernah konsumsi rokok/alkohol/narkoba sepanjang hidupku dari lahir. Umurku sekarang 29 tahun, aku ngeklaim SxE dari tahun 1997 awal karena aku merasa pengen menjadi sebuah bagian dari semangat yang "baik" ini. Dan ini sifatnya semacam brand kalo dalam sebuah produk. Ketika aku pengen mempromosikan sesuatu, kan aku butuh yg namanya merek. Ga mungkin aku menawarkan produk tapi tanpa merek. Semisal aku menawarkan teh yang berasa "segar, nikmat, alami, bla bla bla." Kan akan lebih enak dan efisien ketika "segar, nikmat, alami, dan bla bla bla" itu ada mereknya, biar lebih enak mempromosikannya. Semisal merek itu adalah Teh Sosro. Kan besok2 kalo aku menawarkannya tinggal bilang "Teh Sosro" aja. Demikian pula dengan kasus SxE. Menurutku pribadi Straightedge di satu sisi memang sebuah label. Namun dengan konsekuensi yg tinggi.

Ngomong2 konsekuensi, ini berhubungan dengan pilihan seseorang untuk sellout. Arti kata "sellout" sendiri adalah "berkhianat". Jadi sebenarnya ini ga hanya konteks SxE. Di tahun pertengahan 90an (95-98) istilah sellout lebih banyak ditujukan kepada band2 "underground" (dalam hal ini hardcore/punk/metal/ska) yg koar2 ttg ethic D-I-Y (Do-It-Yourself) dan meng-agung2kan jargon "bawah tanah" tapi tetep aja mau teken kontrak dengan major label. Bahkan beberapa band punkrock/ska kala itu bikin lagu ttg band2 yg sellout menjadi band major label padahal dulunya koar2 seputar D-I-Y. Btw, kalo aku ga anti dengan major label loh. Hehe!

Namun konteks sellout sekarang lebih diidentikan dengan org2 yg memilih gagal dalam menjalani paham tertentu (dalam hal ini Straightedge). Pilihan sellout memang hak tiap orang. Namun yg perlu dipahami adalah konsekuensi yg timbul dari tiap pilihan tertentu. Ketika ia mengklaim sebagai Straightedger tentunya sudah didasari oleh referensi2 kehidupan, pemikiran, dan kejadian tertentu hingga ia akhirnya memutuskan untuk menjadi Straightedger. Dan biasanya (seperti yg aku tulis di atas), seorang Straightedger akan menunjukkan jati dirinya bahwa ia adalah penganut SxE melalui media2 umum seperti yg udah aku jelasin. Dan tiap penggunaan media umum tentunya pilihan "personal" tadi itu akan berakibat "publik". Tentunya menjadi wajar kalo ia mendapat kritikan keras dari publik. Dan hebatnya, kritikan itu nggak hanya datang dari kalangan Straightedger aja, bahkan orang2 non-SxE banyak yg mengkritik temannya yg memilih gagal tersebut. Ini menunjukkan bahwa scene sudah semakin dewasa ketika mereka berani dengan terbuka mengkritik temannya. Nggak hanya berani ngomong di belakang.

Namun kritikan2 ini sebenarnya adalah sebuah bentuk kontrol sosial yg wajar aja kok. Dan nggak akan mempengaruhi pertemanan. Bukankah pertemanan (true friendship) sebaiknya didasari oleh sikap terbuka. Dan tentunya ketika ia (si sellout) akan mencari jati diri (again), itu pun hak pribadinya. Namun kritikan2 tersebut akan membuat dia berpikir lebih lagi di kemudian harinya terhadap keputusan2 yg dia buat di masa mendatang.

Untuk kasus band SxE yg main di acara rokok, MENDINGAN DISURUH BUBAR AJA!!! Band yg mengklaim "band Straightedge" sudah seharusnya secara konsekuen menolak untuk main di acara bersponsor rokok atau miras. Terus terang aja, kalo di Jogja nggak ada 1 pun band SxE yg akan menerima tawaran main di acara bersponsor rokok. Karena kontrol sosial di Jogja cukup kuat dan udah banyak anak2 SxE yg keras. Hehe! Konteks "keras" di sini bukan "militan ke luar", namun strict untuk dirinya sendiri dan bandnya.

Sebenenrnya, aku ga masalah ketika Straightedger menjadi keras, sepanjang itu konteks pribadi (internal) dan bersifat defensif. Karena tentunya nggak ada yg ingin apa yg ia anut diejek terus2an kan? Apalagi kalo udah level fisik. Hehe! Tapi di Jogja antara Straightedger dengan non-SxE nggak ada masalah sama sekali. Karena kami bermain bersama, dan kalo pas di acara semuanya berbaur. Dan nggak ada prejudice di antara kami semua. Jadi semuanya kompak. Hehe! :)


Thanx ya...
Takecare.

xNANU EL VEGANOx


TO BE CONTINUED BROTHER....... (masih berlanjut)

Ajhal



0 komentar:

poto1 Photobucket Photobucket

  © design template by rio-whijaya 2009

Back to TOP